Laman

Sabtu

Penghujung Lajang

Bissmillahirahmanirrahim,

Suka duka, pahit dan manis sudah banyak kita lalui, sejak pertama kali aku bernafas hingga saat ini kamu yang paling setia.

Setelah sekian lama, akhirnya proses seleksi alam telah menentukan dari Yang Maha Pencipta Alam bahwa aku harus mengambil jalan ini, yah insya Allah jalan ini...

Dengan enteng hati dan pertimbangan cukup matang akhirnya kita harus berpisah, mungkin... ini adalah jalan yang terbaik bagi kita.

Goodbye lajang, mudah-mudahan aku tidak merindukanmu.



"Kue Mungil yang Ngga Mungil"



Terima Kasih,
Klo saja tak didepanmu, susunan bolu & cream yg menawan dilapis coklat manis ini bisa hanya berlangsung kurang dari 3 caplokan dalam waktu kurang dari 10 menit sudah transmingrasi ke lambungku lalu berkolaborasi dengan bebek Slamet yg sudah duluan, tersisa tinggal tatakan kertasnya saja berwarna gold yang ngga mungkin dimakan.

Tetapi karena ini kumakan dihadapanmu, maka perhatikanlah, dengan segala hormat dan penuh perasaan menjaga image penuh wibawa perlahan-lahan ku mencuilnya dan memberanikan diri tuk mencobanya.

Sungguh kue yang mungil dari box mungil, yang ngasih juga mungil, dicuil sendok mungil, disuap mulutku yg mungil, rasanya.. ..mmm.. ngga semungil bentuknya.

Dengan gerakan yang penuh slowmotion seolah berbacksound Ave Maria, cuilan-cuilan lembut kue mungil dengan rasa yg ngga mungil terus berlalu di rongga-rongga mulut.

Memang hanya bentuknya saja yg mungil sementara ditiap lapisnya terselip sebuah harapan manis dan perasaan yang begitu besar.

Minggu

Dalam Scene bersyukur, itu saja...


Di dalam sebuah situasi entah apa yang sebaiknya dilakukan,
Di sebuah ketidaktahuan harus segera take in action sinetron kejar tayang aku dituntut memutuskan melakukan yang terbaik dalam sebuah peran.
Di dalam kesunyian berusaha menyandarkan diri kepada Yang Maha Mengetahui atas KeputusanNya Sang Maha Sutradara pengatur Scenario Maha Terbaik di langit dan di bumi.

Insya Allah dengan berharap KeridhoanNya aku putuskan semoga ini adalah yang jalan terbaik,
dan bersamaan itu pula aku putus dengan segala mimpi-mimpi bersama sebuah peran pendamping & sosok karakter lawan main dalam scene yang aku idamkan.

mimpi merebahkan diri memandang langit bertoping bulan diatas rerumputan...
mimpi mendengar jangkrik berdzikir dikelilingi tarian kunang-kunang...
mimpi melipat selusin kertas warna warni menjadi origami...
mimpi bermunajat bersama dalam suka dan duka mengharap ridhoNya...
mimpi lantunkan shalawat bersama atas nama cinta kepada Manusia Mulia...
mimpi bertukar senyum antara kita, lalu menarik simpul senyum besar peran-peran lainnya dibelakang kita masing-masing...
mimpi mencicipi segala macam cita rasa dunia bersama...
mimpi bersepeda menerabas jalan setapak terhampar padang bungamu...
mimpi menggenggam tangan berkeringat yang resah dalam kesucian yang halal...
mimpi menjaga dan terjaga dalam mimpi-mimpimu...
mimpi menimang buah hati dengan syair indah dalam lantunan bibir unikmu...
mimpi menjalani hidup ini dengan sederhana dan penuh makna...
mimpi saling memapah pundak kita jikalau Tuhan beri kesempatan ber usia senja...
mimpi tuk saling menemani disaat diantara salah satu dari kita hendak berpisah raga
menuntun kalimat paling berharga bersaksi "Tiada Tuhan Selain Allah" lalu kutunggu lantunan surah al_fatihahmu setiap waktu..

mimpi, mimpi, mimpi lainnya... dalam perputaran alur maju scenario kehidupan suratan takdir.

mungkin kini mimpi-mimpi dan scene itu tak akan terwujud bersama sosok peran lawan main harapan yang ku idamkan itu namun kita dituntut untuk bersyukur dan berusaha semoga mimpi-mimpi itu tak kosong belaka... film kehidupan harus terus berjalan, walaupun tanpa sesosok peran harapan itu... ya... peran harapan yang mendampingi dalam mimpi itu, dan maaf peran itu harus terganti,... dengan jalan yang telah ditentukan Allah yang Maha Berkehendak.

Alhamdulillah bersyukurku padaMu Yaa Allah atas segala jalan dan scenario yang kau beri... walau dengan sedikit perih dan gagapku dalam bermain peran kehidupan ini dan itu tidak seberapa dibanding limpahan karuniaMu yang tiada henti-hentinya.

Kamis

Dari Rongga Pelupuk Mata




"Kemarau setahun dihapus hujan sehari"




Alhamdulillah...

karena hujan adalah berkah.








*jadikanlah berkah jangan jadikan musibah.

La Tahzan ala Tarzan

Kesedihan melanda siapa saja, tidak perduli orang tua, orang muda, orang kaya, orang miskin, orang cakep, orang jelek, orang pintar, orang bodoh, orang baik, orang jahat, orang waras, orang gila, & orang setengah gila. Banyak faktor yang menyebabkan kesedihan, kemungkinan ada sekitar mmm... kurang lebih 1007 faktor* yang menyebabkan kesedihan pada seseorang dan ada sekitar mmmm... kurang lebih 2014 akibat* yang disebabkan oleh kesedihan.

*) maaf ini data tidak valid yang menyedihkan

Jawab pernyataan berikut ini... :
"Setujukah anda, semakin banyak kita berinteraksi dan berhubungan dengan manusia semakin banyak pula potensi kita mengalami kesedihan?"
  • Klo ngga setuju, berarti kemungkinan anda adalah orang yang mau mengambil resiko hidup bersosial.. karena memang begitulah hidup maka teruskanlah hidupmu. tentunya dengan resiko mengalami kesedihan disamping banyak pula hal yang menyenangkan.
  • Klo anda setuju, kemungkinan anda adalah orang yang gagal untuk hidup bersosial maka berkemaslah dan bawa bekal secukupnya untuk melarikan diri ke hutan dan mulailah hidup baru lalu mempelajari bahasa hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Suatu ketika, ada seseorang di dalam fikiranku yang telah menjawab pernyataan diatas dengan lantang dan mengatakan "Saya Sangat Setuju" lalu ia mematuhi anjuran yang tak berprikemanusiaan tersebut, lalu lari ke dalam hutan yang sangat dalam. sangaaaaaat dalam'.

Hutan yang begitu gelap dan begitu lebat pepohonannya hingga penghuni didalamnya tidak mengetahui saat siang atau malam, terkecuali dengan mendengar kicau burung dan ayam berkokok, yang sering kali mereka juga bingung dan berselisih saat menentukan pagi. Pohon-pohon yang batangnya berdiameter besar menjulang setinggi-tingginya, orang ini berjalan terus menerabas lika liku hutan entah kemana ngga ketahuan juntrungannya (tujuannya) , tak perduli seberapa tersesatnya dan tak perduli seberapa bodohnya mengitari tempat itu walau 7 kali putaran dalam sehari melintasitempat yang sama dengan nyaris tanpa kesedihan didalam dirinya.

Semakin hari orang ini piawai bertahan hidup di dalam hutan, menghisap air akar, memakan daun, meloloskan diri dari pasir hidup, bertarung melawan singa, buaya, macan tutul, gorilla, pinguin dan ulat bulu. baginya semua halangan itu gampil alias mudah karena dia pasrah pada kematiannya dan nekad asalkan dia jauh daripada kesedihan. seketika orang ini menobatkan dirinya menjadi penguasa hutan seperti Tarzan.

"Auooo...uoooo..uoooo" suaranya melengking mengaburkan ribuan burung-burung tuk seketika terbang dari pepohonan, membangunkan ribuan kampret (kekelawar) dari tidur panjangnya, merindingkan bulu kuduk singa jantan, menunda menetasnya anak-anak buaya tuk lebih nyaman didalam cangkang telurnya , membungkam lolongan serigala hingga melewati 13 bulan purnama, membuat gusar monyet-monyet yang seketika menutup mulut-telinga-&matanya, (seluruh penghuni hutan menjadi mules mendengar longlongan manusia satu ini yang sama sekali tidak merdu). tapi ia tetap tersenyum karena merasa puas hidup tanpa kesedihan penuh kebahagiaan serta menggapai kepuasan batin diatas penderitaan telinga mahluk seisi hutan.

Singkat cerita, orang linglung bin ajaib ini secara kebetulan bertemu seekor Tarzan beneran, maaf.. maksudnya seorang Tarzan asli penghuni hutan yang memang dari orok (bayi) dibesarkan di hutan diasuh gorrila makanya dia berteman monyet. Tarzan sungguh kaget karena sebentar saja ia meninggalkan hutan untuk ke kota karena harus mengantar Jane kembali kerumahnya di kota. Binatang-binatang langsung pada curhat akan kedatangan manusia baru yang bikin ulah ini tentunya dengan keragaman bahasa mereka. Spontan Tarzan mendengar itu segera bergegas kerumah pohonnya, tuk ganti pakaian, menanggalkan sweater dan celana jeansnya tidak lupa mematikan BB'y sesuai dengan Papan Peringatan yang ditempel di sebuah pohon "Matikan HP di dalam Hutan demi kenyamanan bersama", Tarzan menggenakan pakaian dinasnya, selembar kolor rumbai dari dedaunan pilihan yang nyaman serta anti slip. Ditemuinya orang linglung bin ajaib itu. Oh ya, dia punya nama panggilan Tarman aslinya Sutarman.

Awal perjumpaan mereka bukanlah suatu hal yang romantis, tentunya karena mereka sama-sama pria. Tarzan didalam habitatnya bertingkah & berlogat (aksen) selayak seekor Tarzan dan menanggalkan pula kekota'annya, berbicara satu persatu dengan lugu. Tetapi karena miss komunikesyien kadang mereka ngotot2an dan hampir terlibat baku hantam, namun Tarzan yang baik hati dan cinta damai selalu menghindari konvrontasi fisik dan lebih mengutamakan jalur diskusi. Oke.. akhirnya Tarzan memahami akan cerita Tarman kenapa dia sampai dihutan dan ingin bertahanan hidup dihutan. Tarman pun limbung, udah lari jauh2 ke hutan akhirnya berinteraksi lagi sama manusia, walau cuma satu orang tapi potensi kesedihan mulai hinggap kembali kedalam dirinya. apakah harus si Tarman lari ke dasar laut hidup dengan Sponge Bob dkk.

Melihat hal itu Tarzan yang bijak dan baik hati serta sedikit sombong (dulu sih ga sombong, tapi gara2 sering ke kota trus balik ke hutan BBM'an melulu trus cuekin si chettah dan om Simba), Tarzan mencoba memberikan petuah hidup / motivasi kepada Tarman ala Pak MT. Beberapa hal diceritakan olehnya, dari asal muasal kenapa Tarzan berada dihutan? semua itu tentunya bukan kemauan Tarzan tapi dah takdir yang mengharuskan ia hidup dihutan punya Emak dan Babe Gorilla, Tarzan mengkisahkan ia ditemukan Emak Gorilla dihutan dalam seikat buntalan, saat bayi, ia terjatuh dari awan karena burung bangau pengirim baby kelelahan lalu menjatuhkan dirinya ditengah hutan lalu nyangsang di pu'un rambutan, dikabarkan burung bangau itu tak pernah kembali ke maskapai jasa pengiriman bayi alias langsung resign tak remi karena frustasi gagal dalam tugas (ini kisah dari versi Emak Gorilla yang menceritakan kepada Tarzan yang tentunya dengan bahasa Gorilla). Tarzan berkata dia jarang sedih walau hidup dihutan "Tarzan ngga sedih... punya emak gooorilaa, punya bapak gooorillla... punya sodara chettah... Tarzan ngga sedih, karena tarzan ngga boleh makan ayam... Ayam teman Tarzan, Telornya juga, Bebek teman Tarzan... Telornya juga, Apalagi Elephan do you know Elephan?? Elephan is Gajah dan ngga boleh dimakan ,telornya juga..." seketika Tarzan mikir dan bertanya pada chettah, apakah gajah bertelur?? Chettah pun geleng-geleng "hmmm.. sorry, gajah tidak bertelur," si Tarman mengernyitkan dahi dan kembali menangkap makna dari kata-kata Tarzan.


Tapi kadang tarzan sedih karena ia kesepian semenjak ia bertemu Jane dan manusia lainnya, ia menyadari bahwa dirinya beda dengan binatang-binatang disekitarnya yang hanya menggunakan insting dan naluri, ia ingin beradab kembali dalam ekosistemnya dimana dia seharusnya berada namun karena ia sangat berjiwa "green" cinta lingkungan hidup maka ia terus menjaga hutan dari kejahilan-kejahilan tangan usil, kesedihannya tertutupi dalam kegiatannya didalam hutan yang bermanfaat bagi seisi hutan apalagi sekarang sudah mempunyai kekasih Jane, dan tetap hidup didalam hutan dengan pola rantai makanan dihutan yang sedikit terusik karena om Simba dkk dan Srigala serta Buaya ikut-ikutan Tarzan menjadi vegetarian, dan menyebabkan sekelompok kijang, rusa dan domba berkolaborasi menentang hal itu dengan slogan "Ayo kalian kejar dan terkam kami lagi..."... disinyalir demontrasi itu didomplengi oleh Discovery Channel karena rating mereka menyedihkan menurun sejak hewan Herbivora berangsur beralih menjadi Vegetarian.

Tarzan pasrah menjalani takdir hidupnya didalam hutan dan menjadi seseorang diluar hutan, Tarzan menyarankan Tarman tuk kembali ke ekosistemnya dan menjalani hidupnya. Sesungguhnya Tarman hanya berlari menjauhi kehidupan dan tidak berani menatap kehidupan, maka tataplah hidup didepan, kesedihan bukanlah kegagalan hidup tapi sebuah dinamika hidup, tanpa bumbu kesedihan malahan hidup didunia tidak terasa lengkap, kalau mau bahagia seterusnya sepanjang masa, maka yakinilah setelah hidup ini dan setelah kematian itu pasti ada hidup.

Tarman pun mengangguk dengan air muka yang penuh semangat dan segera ingin berlari menuju keluar hutan....

Mereka saling mengucapkan salam perpisahan, tidak lupa foto narsis bersama-sama dengan pose melirik keatas lalu menggembungkan pipi mereka, dan jari telunjuk di bibir".. huexxxs!!
"Sampai jumpa lagi kawan.... thaaathaa...

Tarman pun berlari menuju keluar hutan, sosoknya semakin menjauh dari pandangan Tarzan dan menjadi bayangan lalu menghilang tertelan kabut dan rimbun pepohonan.

"selamat jalan kesedihan..."





setelah beberapa saat, Tarman kembali lagi menemui Tarzan,

"Tarzan... help me!!!, menuju keluar hutan ke arah mana...???"

Minggu

"Hemmmh"

lagi-lagi cuman "Hemmmh" yang bisa terdengar...
kata-kata "Hemmmh" kedengeran dari dalam mulut tanpa membuka bibir alias mingkem, sambil menghembuskan nafas yang sedikit berlebih.
Lalu apa makna dari sebuah "Hemmmh"?
macem-macem maknanya bisa karena lelah, karena melepaskan ketegangan seketika, karena beban hidup, karena patah hati, atau mungkin karena iseng-iseng... (sebab terakhir biasanya itu alasan untuk menutupi dua sebab sebelumnya).
Apapun alasannya untuk sebuah "Hemmmh" maka tidak ada manfaat darinya... kata "Hemmmh" cuman ungkapan karena keluhan, entahlah keluhan ringan atau berat... biasanya semakin panjang udara yang dihirup untuk menghembuskan dengan sebuah "Hemmmh" maka begitu berat keluhannya (biasanyaaa sih... klo ternyata ngga berat ya Alhamdulillah... Hemmmhh!!).
Selain tidak ada manfaatnya mengeluh dengan sebuah "Hemmmh" itu, juga tidak ada solusi darinya kalau tidak ada tindakan selanjutnya.. maka dari itu justru dari sebab "Hemmmh" itu seharusnya muncul tindakan selanjutnya untuk menemukan solusi bukannya berdiam diri dan ber "Hemmmh" berulang-ulang kali.
contoh : seseorang naik motor tiba2 ban'nya bocor lalu dia mengelurkan "Hemmmh... bocor lagih" solusinya ya dia harus dorong motornya ke tukang tambel ban trus setelah sampai di tempat tambel ban orang itu kembali "Hemmmh" lagi sambil mikir "Duh lumayan jg cape dorong motor 5 kilo" -tarik nafas- "Hemmmhh..." ya udah solusinya kan dah dapet, nah lalu.. ternyata orang itu ga bawa dompet, maka kembali Hemmmh lagi deh dan terus dengan diselesaikan dengan tindakan.
Persoalannya kenapa "Hemmmh" itu tidak diganti saja dengan ucapan-ucapan yang lebih baik dan membawa berkah dengan menyebut dan mengingat Allah.
"Astagfirrullah ban ane bocor..." ; "Alhamdulillah sampe juga tukang tambel ban" ; "Innalillahi... Ane kaga bawa dompet" ; "Subhanallah ni tukang tambel ban baek bener pake ga usah bayar".
dengan terbiasa ucapan-ucapan mulia daripada sekedar "Hemmmh" penuh dengan keluhan semoga mendatangkan keberkahan dan sebuah amalan ringan dengan berat timbangannya disisi Allah.

Senin

Dalam Kejadian


seketika menelusup dalam dinding-dinding kelembutan
menyelam dalam benaman proses pra kehidupan
dalam ruang sempit dengan seluas-luasnya kasih sayang
diriku yang terbungkam meringkuk dalam belai-belaian

semakin berkembang diriku dan leluasa bergerak
belum nampak diriku sudah mampu kumembuatnya tersenyum
kesekian kalinya terbelai telapak tangan penuh cinta
dalam harapan bertabur do'a-do'a

tiba saatnya,
belum sempat kuhirup udara sesungguhnya
sudah kubuat panik sepasang insan itu
cemas, khawatir, penasaran, bercampur dalam kebahagiaan

oh durhakanya diriku,
belum apa-apa sudah membuatnya meringkih kesakitan
membuat pasangannya cemas dalam kegamangan penuh harapan
hanya tuk menanti rupa diriku yg imut ini (saat itu)
sungguh kebahagiaan dan kedukaan hanya terbatas tipisnya selaput takdir

kuhirup juga udara dunia, kurasakan juga pelukan cinta yang sesungguhnya
kulihat juga luasnya dunia dalam sempitnya pengetahuanku
kudengar juga bisikan suara seruan...
akan kesaksian atas nama Tuhanku dan Rasullku
akan anjuran sholat dan seruan tuk meraih kemenangan










QS. Al'Mukminun ayat 12-14
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah." (12)
"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)." (13) "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." (14)

O'ow Nginjek Buntut Uler





Dengan susah payah membawa ember berisi dua buah dadu, jalan sampe mengkang2. diaduk-aduk itu ember lalu ditumpahin dalam jalur kepasrahan hidup... dan hop!!! dua buah dadu ngegelinding kesana kemari.

segera ambil kalkulator untuk menjumlahkan berapa jumlah dari dua dadu tersebut... dan taraaam!! hasil dari penjumlahan itu berarti sejumlah langkah kita kedepan... HopHopHop! kakiku melangkah 1..2..1..2..1..2 eh salah ngitungnyah... ini bukan latihan PBB tapi ngitungnya ginih ... 1..2..3...4 dst sampai sejumlah dari 2 buah dadu tadi.

Dan ternyataa ku berhenti disebuah kotak berwarna pink waaaw!!... aku pernah sih berdiri disebuah kotak berwarna yg sama sebelumnya tapi ini pink dengan angka besar karena aku dah melangkah hampir setengahnya.. kemungkinan ini kotak pink terakhir atau bukan ya menurut perkiraanku... alah apalah urusan warna, tak usah diperdulikan.

Tapiii ternyata... Celaka!!! di kotak ini terdapat buntut uler... menurut peraturan undang-undang Nomor 15/KPTS/MUL/1456SM tentang Tata cara dan Aturan Langkah Nasib Ular Tangga pada pasal 29 ayat 1 yang berbunyi "klo peserta nginjek buntut uler maka kembali ke kotak dimana kepala uler tersebut menjerit Ouw!!!" ...

Astaga berarti aku harus kembali ke kotak sebelumnya., ke kotak kepala uler.. dan tuwiiing!!! hmmmh balik meneh neng kene. (sepak tu pala uler) Plakk!!! "Gara2 buntut loe nih ah... balik lagi dah gw",

si uler ga terima... "yeeaaa eloo... psstttt... udah nasib lo boss!! makanya mo kocok dadu'y baca bissmillah dulu.. psstt".

Yaa nih uler ngajarin gw... "wa..wa..waduuuh dasar uler kadut... jangankan bismillah udah istikhoroh gw...",

si uler malah cekikikan "hehehe... ya udah ntu jawabannya...pppssstttt... DL!!"

(jadi mikir) iya sih emang bener, semuanya kan tergantung Kehendak Illahi... "paan DL??? = "Derita Lo??"", si uler ngeledek lagih... "DL=Dableg Lo"... Ggggrrrrrr bikin geregetan nih uler pembawa sial,

Tapi buang2 waktu kalo tetep diam ditempat... Okeh "Life must Go On..." aku tereak... "ember kemariin... mo jalan lagi nih" kru2 dibelakang layar segera cekatan segera memberikan ember dan dua buah dadu, salah satu kru mengingatkan... "Mulai dari Nol ya pak!!"... Okeh dengan semangat Bissmillahirahmanirrahim... ku'ulangi dan ulangi kembali lemparan lemparan dadu dadu ituh dan berharap mendapatkan Tangga Keberuntungan yang paaaaanjaaaaang mirip tangga pemadam kebakaran setinggi monas, Wish me luck!!!

Minggu

Pelentinan ape Muludan Jum!!!


Hari ini dress codenya apah??? separo orang ngejawab... pink/merah jambu, ada juga yang bilang merah, ada juga yang biru, tapi lebih dominan warna pink biasanya yang cewe dan yang merah biasanya cowo. trus mereka saling kasih kado, coklat, pernak-pernik cinta, bunga mawar, semuanya berhubungan dengan cintaaah... sampe ane liat sepasang kekasih pake acara gembokin rante trus tuh gembok dikunci bareng-bareng, nah tu kunci dibuang biar ilang, mungkin maknanya "ikatan cinta mereka bagaikan rante yang kuat di satukan oleh gembok yg ilang kuncinya tak bisa dilepas" ckckckck dahsyat... tapi jaman sekarang yee, gembok merk apa aje bisa diakalin sama maling.. lah kenapa jadi urusan gembok inih. Yah begitulah berbagei macemnye separo* orang di jaman sekarang yang katanye merayakan ini hari.

*kata-kata kampung yg ga mungkin jarang denger liat keterangan di bawah

"Loh emang ada apa sih??" kalo ada yg nanya gitu, lo bilang aje sama tuh orang "norak bener loh... emangnye lo kaga tau, ni tanggal 14 Pebruari"...
kalo tuh orang masih tanya lagih "lah emang tanggal 14 Pebruari ada apaan??" klo ada yg tanya pertanyaan model beginih... waduh ketinggalan banget dah... kaga uptudet banget tuh orang idup dilaut aja dah sama ubur-ubur.
Kata-kata kaya gitu yang mungkin bakalan keluar dalam menanggapi ketidaktahuan orang akan hari-hari eksis kaya ginih, ane kisahkan pada seorang bernama *Jumali... siapa Jumali?? Jumali tokoh rekayasa otak belah udik ane, anak kampung pinggiran (suburb) korban urbanisasi yang so' eksis yang pernah ane ceritain dua tahun lalu dalam judul Pelentinan Jumali & Jumileh. Masih dalem ke eksisan'nye... Suatu waktu Jumali nanggepin pertanyaan si Maddul, laaa siapa pula si Maddul, nama aslinya Muhammad Abdullah* dia anak yang idupnye lempeng keluaran pesantren, polos, cupu', kalem, idep banget sm urusan agame, rajiiin... sampe disantren doyannya nyapu ame ngepelin lantei mesjid, sama gebukin beduk pas masuk waktu, trus nenteng-nenteng kemoceng bwat bersi'in lekar di majlis ta'lim karena Kiayi'nya tau ukuran nih anak, yang penting lempeng dulu dah. emang sih bener-bener lempeng, huruf alif aja kalah lempeng sama nih anak.
dah cukup omongin orangnye.

*Nama karakter dan lokasi kejadian hanya rekayasa fiktif belaka kesamaan nama dan lokasi hanya kebetulan semata.. afwaaan

Di tanggal 14 pebruari nih hari, si Maddul biasa abis ngerjain tugas rutinnya ngoredtin rumput trus istirahat mampir ke warung Mpo Muneh, naah kebetulan disitu ada Jumali yang lagi oncang-oncang kaki sambil nyeruput kupi, bakotin ruti besumbu' alias singkong, sambil BBM'an. Seperti biasa Mpo Muneh open banget dah sama si Maddul karena Maddul orangnya rajin, klo disuruh kerja getol, banyak orang demen sama ni anak lempeng "Eeh Maddul kaga usah diminta sama lo dah gw, ngeliat lo kemari aja dah otomatis gw bikinin teh manis kaya biasanye buat lo..." kata Mpo Muneh sambil nyodorin teh anget buat Maddul. disebelahnya si Jumali ngelirik "laaah Mpo klo aye kemari boro-boro dibasa-basi'in, dah gitu dibikininnya lama lagih... ntar-ntar dulu" si Jumali ngiri' dengan pelayanan Mpo Muneh sama Maddul. "Laen Jum' klo lo pan kebanyakan ngutang, ntar klo tanggal muda baru dah gw bae2'in biar lo bayar dulu tuh utang... hehee" Mpo Muneh ledekin si Jumalai.

Sambil nyeruput teh anget Maddul peratiin Jumali yang lagi senyam-senyam kaga pake senyum jurengin mate'nye ke layar BB di genggemannya. Maddul yang duduk disebelah Jumali penasaran, kepalanya pelan-pelan ngelongokin ke layar BB Jumali, seketika Jumali nengok ke Maddul.... "Nape lo Dul??"... Maddul nyengir "Heee kaga pape bang...".
Padahal Maddul blom tanya Jumali lagi ngapain, Jumali langsung berkicau... "Gw lagi pengen updet status neh dul... nih hari pan hari penuh cinta, semuaa orang pada berbunga-bunga dengan cinta, gw yakin rangkaian kata-kata penuh cinta updetan status gw nih bakal di -like- ribuan orang, dikoment ratusan orang, blom lagi pasti ada aja yang copy nih kata-kata cakep gw, biarin dah gw redho". Maddul dengerin bengong sejenak... !!!

"Emang nih hari ada apaan bang?" Maddul yang cupu' tanya Jumali lantas Jumali tepok jidat "Aduuuw... ni tanggal 14 pebruari Dul!! kebangetan dah klo lo kaga ngerti, susah gw jelasinnya sama lo..." Jumali geleng-geleng palanye seolah terkesan ~cape deh tanggal 14 pebruari hari gini ngga ngerti... padahal sih si Jumali ngga ngerti juga.

"Yang aye tau bang yee, ni hari kejepit kata orang2 pegawai kelurahan tuh, makanye mereka ada yg libur ndiri kaya Pa Usman tuh yg tukang stempelin KTP... besok kan libur Maulid bang... oh iye bang... besok orang2 pagi-pagi pada mau ke monas *Maulid MR disono... rame bang! jutaan orang numplek disono, bang Jum mau ikut kaga??"
Klo soal maulid sama yang berbau-bau religi gitu Maddul giroh banget ngajak-ngajakin dah, makanya klo ada undangan tahlilan, walimahan, maulid kasih ke Maddul, orang dikampung diujung kolong langit juga bakal disamperin.

Jumali garuk-garuk rambut deket kupingnya... "Yaaaa ini orang, gw lagi omongin pelentin.. kan lagi bahas pelentin dul... bukan maulid... ini hari kasih sayang dul, ini momentnya yg tepat... uptudet ngapah dul... nih lo liat dari Jumileh .... -B4nk Juuum, Happiy FFFalentaine... Aqyu m4kIn c.i.n.t.a Kmoeh, m4n4h cocolat'na b4nk-.." Jumali dengan bangga nunjukin BBnya kasih liat wallnya ada kata-kata dari kekasihnya dan beberapa teman lainnya persoalan hari valentine. Maddul angguk-angguk so'so' ngerti gituh "ooOoo hari pacaran ya bang jum??" Celetuk Maddul, Jumali tarik napes dalem trus dihembusin "iye-iye Dul apa kate lo dah..." Jumali cape jelasin.

Maddul ga perduli dengan muka cape Jumali "Bang Jum.. emang bang jum sayang sm mpo Jumileh nih hari doang?"... Jumali angkat alis.. "Klo urusan sayang mah sepanjang waktu.. cuman ini lagi moment nih kaya orang2 mane2 tuk merefresh rasa cinta kita.. ah pikiran lo masih bocah sih dul kaga ngerti dah..".

Maddul ngerutin dahi "kenapa kaga di nikahin aja bang?? kata ustad kelamaan pacaran bakalan jadi pitnah". denger kata-kata Maddul si Jumali coba nyeruput kupi sambil bilang "Ni juga lagi usahe dul, ntar abis bulan haji", Mpo Muneh dari dalem nyeletuk... "bayar dulu tuh utang lo jum, biar lo kawin dah tenang.. jd gw kaga bingung kondangannya" denger begitu Jumali yg lagi nyeruput kopi kesimpatan.. .... ..

Maddul nyengir, "Bang cinte kenape same Jumile doang..." Maddul nanya polos sama Jumali. "Maksud loo..!! gw cinte cari cewe laen lagi... kaga dah..kaga dah.. gw dah klop bener sama jumileh, wah dul diem-diem lo nganjurin kaga bener juga nih..." Jumali yang setia sama Jumileh so kwatir terpengaruh ma kata2 Maddul

"Bukannya begitu bang Jum... maksud aye cinte kan selaen sama kekasih, cinte juga bisa same orang tue, sama sodare-sodare, sama agame, sama negare, apalagih kite nih orang muslim kudu cinte ma ajaran agame, kata pa Ustad malahan klo ngedahuluin cinte kita sama yang laen dari pada sama Allah dan RosulNye bisa2 kurang sempurne cinta kita ma agame..." Maddul coba jelasin dengan suara yang so'so' bijak niru Ustad tentang apa yang didapetnya waktu kuliah subuh kemaren. Jumali denger kata2 Maddul balikin "kaga nyangke, ga percuma ente keluar pondok ada hasilnye kirain cuman merbotin mesjid doang..."
Tapi Maddul sih cuman mesem-mesem aje karena emang kaga nyangke bisa bilang begitu sama si Jumali.
"Ya udahlah klo urusan begitu, gw juga udah ngarti duluan dah dari pade lo, dulu pan gini-gini gw pernah ngaji juga sama Haji Sanusi" Jumali orang eksis kaga mau die kena nasehat Maddul, padahal sih emang kena tapi daripada kredibilitasnye rendah di depan Maddul dia bilang aje begitu.
"Nah bagus dah bang... besok ada maulid kan yee, klo maulid dah jelas tuh acaranye tentang menyambut hari kelahiran Rosulullah pada zaman itu, cinta kita lebih berhak buat beliau bang, sebagaimane beliau yang mengenalkan kita kepada Allah SWT" Maddul makin manteb aje nih omongannye, Jumali angguk-angguk sambil nguyah singkong berusaha ngefeedback omongan Maddul barusan "Iyeee nah entu tadi sebenernya yg gw mau omongin juga tentang maulid... iye.. iye.. besok dimane dah... di Monas kan... Pagi tuh kayanye, lo ikut dul??" Jumali sotoy kaya dia tau aje tuh acare padahal baru tau tadi, Maddul lagi-lagi cuman mesem "Insya Allah bang!!! ane dah punya Jacket MR neh bang baru dibeliin kemaren ma wa aji tar ane pake dah buat kesono" Maddul romannya makin manteb nih dateng ke maulid, begitu juga Jumali yang akhirnya terkikis pelentinannya sama maulid yang emang sekarang mangkin ga kalah eksis.

"Dul jacket gw tau nih kemana, gini aje tu jaket gw yang pake dah ntar lo yang gw boceng ke sono, ya ga??" Padahal Jumali emang akal-akalan pengen pake tuh jacket, tapi yang namanye Maddul demi orang mau ikut ke jalan lempeng oke-oke aja die... "Pake bang kaga pape... omong2 abang pernah ke monas kaga?"... Jumali orang eksis ditanya begitu sama Maddul langsung kluarin BB'nyah "eh dul percuma BB gw ada GPS nya klo ke monas doang mah gampil, ntar gw disono updet dong pake foursquer ~lagi di monas neh...maulid cintah sama Rosul~ jiaaa mantabh kaga dul, ntar photo-photo kite... langsung updet... wah iye cari baju koko sama pici warna pink neh"... Maddul yang dengerin Jumali langsung nengglek abis tuh teh tanpa mau tau apa yang dimaksud semua kata-kata Jumali.











kosakate :
> separo : sebagian
> lempeng : lurus
> idep : suka;doyan;seneng dengan apa yang dilakuin
> lekar : tatakan / wadah buat baca qur'an ; meja qur'an
> ngoredtin rumput : memotong rumput
> oncang-oncang kaki : goyang2in kaki (kebiasaan orang doyan nongkrong di warung kopi)
> nyeruput : minum dikit2 diujung gelas :p
> bakotin : makan; kobet makanan pake gigi
> open : perduli;ramah
> getol : giat
> nyodorin : memberi;anterin pake tangan
> jurengin : melototin;melihat dengan seksama
> giroh : suka banget
> ......dll cape comotin atu-atu

~loek~

Kamis

Dalam "Jam Lemes" Salvador Dali






"La persistencia de la memoria" (The Persistence of Memory),

Lukisan karya Salvador Dali (1931) ini pertama kali ane liat di sebuah cover LKS (Lembar Kerja Siswa) kepunyaan ane waktu sekolah. Saat itu blom tau kalo gambar ini adalah sebuah karya lukisan yang cukup terkenal, yang ane cuman tau ini gambar "jam lemes", klo ane denger orang bilang "jam karet" maka tergambar di kepala ane ya lukisan ini.

Coba liat objek-objek lukisannya, ada 3 buah jam meleleh, ada ranting pohon yang berdiri di atas sebuah bidang kubus, ada arloji dikerubutin semut-semut, lalu yang ditengah... dulu ane kira itu gambar kepala bebek tidur tapi ternyata itu nampak seperti sepotong wajah yang memejamkan mata liat dengan alis-alisnya yang terjurai, lalu landscape background sebuah pegunungan disisi laut/danau yang konon memang ada aslinya di Spanyol.

Ane ngga tau pasti arti dari lukisan ini, yg ane pernah baca ini adalah mimpi Salvador Dali yang dituangin diatas kanvas.

klo ane mekirin lukisan ini :
"ironi"

klo berhubungan dengan jam, berhubungan dengan waktu, waktu yang digambarkan betapa angkuh dan sombong berjalan tanpa memperdulikan manusia, mau lagi senang kek, mau lagi sedih kek, mau sedang beramal baik kek, mau sedang beramal buruk kek, mau hidup atau mati, teruuuus waktu berjalan konsisten dari zaman ke zaman merekam semua kejadian. dan Allah yang menciptakan waktu bersumpah demi waktu dalam firmannya.

Inget kata2 habibana Munzir Almusawa dalam tausyiahnya ,"dalam sedetik berjuta-juta kejadian terjadi diseluruh penjuru bumi dan langit" Subhanallah.

Salvador Dali melukiskan betapa lemes dan terkulainya sang waktu, entah makna terdalamnya apa?

apa mungkin "menunggu" sesuatu itu bisa melemaskan waktu... Wallahu'alam

apa yang ada di pikiran ente tentang lukisan ini?