Laman

Jumat

Pusing-Pusing di Mesjid Negara Kiy'El


Plang di depan Masjid Negara KL

Ini semua gara-gara si Bedjo gue akhirnya nyampe ke KL, ceritanya mau Let's Get Lost tapi ternyata ngga nyasar tuh, setelah dua harian pusing-pusing (artinya berkeliling, muter-muter) di KL akhirya si Bedjo pusing mau kemana dia, Twin Tower udah, Batu Cave udah, Genting Highland, naik LRT udah, Monorel udah, KTM udah, masih banyak sih tempat-tempat yang bisa dikunjungi.

hayo mau kemana lagi mumpung masih terang, akhirnya kita naik Bas (Bis) Gratis namanya GoKL yang jalur merah kali. setelah beberapa perhentian dan sampailah di halte Masjid Negara beberapa turis bule dan jepang juga turun disitu. Karena pas banget nih sudah masuk waktu asar (asar di KL jam 16.37).

Sepasang turis bule itu celingak-celinguk dan serombongan turis Jepang langsung foto-foto, petugas masjid langsung sigap mengarahkan para turis itu ke jalan yang benar. sementara si Bedjo masih autis dengan Smartphonenya karena selalu exist di Facebooknya (manis dibibir memutar kata malah kau tuduh akulah sebagai penyebabnya... aih itu mah lagu zaman SD.. Exist) si Bedjo saking sibuknya bersosial media sampe-sampe lupa untuk ngambil moment-moment dari kamera DSLR yang digondolnya. 
Tempat Wudhu Masjid Negara

Ok setelah wudhu akhirnya kita sholat di lantai atas, ini masjid klo dari arsitektur dan ornament berbeda dengan masjid Jamek yang kita kunjungin kemarin, 

Masjid Jamek berdiri membelah sungai

Selasar Masjid Jamek

Adab di Masjid Sesuai Hadist Semuanya

Halaman Masjid Jamek dihiasi pohon korma dan payung mirip di Masjid Nabawi versi kecilnya dan itu bukan merbotnya yah

Mesjid Negara ini yang atapnya tidak berkubah seperti mesjid umumnya bentuk atapnya unik mirip lipatan-lipatan kertas


Klo di banding mesjid Istiqlal sudah tentu lebih luas Istiqlal kemana-mana, klo dibanding sama Kubah Emas di Depok ya tentu lebih wah mesjid Kubah Emas. Tapi yang menarik disini sepertinya banyak turis-turis yang dateng sudah menjadi semacam destinasi bagi mereka yang keliling KL. di lantai atas turis-turis yang tadinya menggunakan pakaian rok mini, dan tanktop u can c berubah seketika mereka telah mengenakan gamis berwarna ungu dan mengenakan hijab langsungan (bergo) hitam yang sudah disiapkan oleh pengelola mesjid untuk bagi sesiape yang masih terbuke auratnya, 



lalu mereka pusing-pusing didalam area lantai dua kecuali area ruang utama mesjid yang tidak perkenankan untuk masuk bagi mereka yang non Muslim. Di lantai itu tersedia booklet / leaflet hal-hal mengenai islam tersedia Free untuk dibawa dengan beberapa bahasa. 


gw liat cewe turis jepang dengan guidenya antusias banget mencari artikel-artikel yang menarik mengenai islam dengan judul-judul seperti "Who is Allah?", "Muhammad The Final Prophet", "Jihad", "Hijaab", "Marry only one" (tentang poligamy gitu, gw ambil booklet ini ngga niat kesana ngga cuma pengen tau informasi apa sih isinya yang diberikan kepada turis-turis itu.. ciyee judul lagunya Exits - Mencari Alasan) ada juga yang berjudul "The Truth about Jesus Christ" ini pandangan Jesus Christ (Nabi Isa AlaihiSalam) dari kaca mata muslim. 


yah inilah sarana dakwah yang patut di tiru untuk mengenalkan islam itu seperti apa, untuk Hidayah tentu itu kehendak Allah yang menguasai hati-hati setiap manusia.

Begitulah cerita singkat jalan-jalan kami ke Mesjid Negara, sebenernya ada lagi masjid yang mau dikunjungi yaitu masjid Muadz bin Jabal tempat Majelis Darul Murtadza pimpinan Habib Ali Zainal Abidin tapi ngga sempat waktunya, next time insya Allah.