Kesedihan melanda siapa saja, tidak perduli orang tua, orang muda, orang kaya, orang miskin, orang cakep, orang jelek, orang pintar, orang bodoh, orang baik, orang jahat, orang waras, orang gila, & orang setengah gila. Banyak faktor yang menyebabkan kesedihan, kemungkinan ada sekitar mmm... kurang lebih 1007 faktor* yang menyebabkan kesedihan pada seseorang dan ada sekitar mmmm... kurang lebih 2014 akibat* yang disebabkan oleh kesedihan.
*) maaf ini data tidak valid yang menyedihkan
Jawab pernyataan berikut ini... :
"Setujukah anda, semakin banyak kita berinteraksi dan berhubungan dengan manusia semakin banyak pula potensi kita mengalami kesedihan?"
- Klo ngga setuju, berarti kemungkinan anda adalah orang yang mau mengambil resiko hidup bersosial.. karena memang begitulah hidup maka teruskanlah hidupmu. tentunya dengan resiko mengalami kesedihan disamping banyak pula hal yang menyenangkan.
- Klo anda setuju, kemungkinan anda adalah orang yang gagal untuk hidup bersosial maka berkemaslah dan bawa bekal secukupnya untuk melarikan diri ke hutan dan mulailah hidup baru lalu mempelajari bahasa hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Suatu ketika, ada seseorang di dalam fikiranku yang telah menjawab pernyataan diatas dengan lantang dan mengatakan "Saya Sangat Setuju" lalu ia mematuhi anjuran yang tak berprikemanusiaan tersebut, lalu lari ke dalam hutan yang sangat dalam. sangaaaaaat dalam'.
Hutan yang begitu gelap dan begitu lebat pepohonannya hingga penghuni didalamnya tidak mengetahui saat siang atau malam, terkecuali dengan mendengar kicau burung dan ayam berkokok, yang sering kali mereka juga bingung dan berselisih saat menentukan pagi. Pohon-pohon yang batangnya berdiameter besar menjulang setinggi-tingginya, orang ini berjalan terus menerabas lika liku hutan entah kemana ngga ketahuan juntrungannya (tujuannya) , tak perduli seberapa tersesatnya dan tak perduli seberapa bodohnya mengitari tempat itu walau 7 kali putaran dalam sehari melintasitempat yang sama dengan nyaris tanpa kesedihan didalam dirinya.
Semakin hari orang ini piawai bertahan hidup di dalam hutan, menghisap air akar, memakan daun, meloloskan diri dari pasir hidup, bertarung melawan singa, buaya, macan tutul, gorilla, pinguin dan ulat bulu. baginya semua halangan itu gampil alias mudah karena dia pasrah pada kematiannya dan nekad asalkan dia jauh daripada kesedihan. seketika orang ini menobatkan dirinya menjadi penguasa hutan seperti Tarzan.
"Auooo...uoooo..uoooo" suaranya melengking mengaburkan ribuan burung-burung tuk seketika terbang dari pepohonan, membangunkan ribuan kampret (kekelawar) dari tidur panjangnya, merindingkan bulu kuduk singa jantan, menunda menetasnya anak-anak buaya tuk lebih nyaman didalam cangkang telurnya , membungkam lolongan serigala hingga melewati 13 bulan purnama, membuat gusar monyet-monyet yang seketika menutup mulut-telinga-&matanya, (seluruh penghuni hutan menjadi mules mendengar longlongan manusia satu ini yang sama sekali tidak merdu). tapi ia tetap tersenyum karena merasa puas hidup tanpa kesedihan penuh kebahagiaan serta menggapai kepuasan batin diatas penderitaan telinga mahluk seisi hutan.
Singkat cerita, orang linglung bin ajaib ini secara kebetulan bertemu seekor Tarzan beneran, maaf.. maksudnya seorang Tarzan asli penghuni hutan yang memang dari orok (bayi) dibesarkan di hutan diasuh gorrila makanya dia berteman monyet. Tarzan sungguh kaget karena sebentar saja ia meninggalkan hutan untuk ke kota karena harus mengantar Jane kembali kerumahnya di kota. Binatang-binatang langsung pada curhat akan kedatangan manusia baru yang bikin ulah ini tentunya dengan keragaman bahasa mereka. Spontan Tarzan mendengar itu segera bergegas kerumah pohonnya, tuk ganti pakaian, menanggalkan sweater dan celana jeansnya tidak lupa mematikan BB'y sesuai dengan Papan Peringatan yang ditempel di sebuah pohon "Matikan HP di dalam Hutan demi kenyamanan bersama", Tarzan menggenakan pakaian dinasnya, selembar kolor rumbai dari dedaunan pilihan yang nyaman serta anti slip. Ditemuinya orang linglung bin ajaib itu. Oh ya, dia punya nama panggilan Tarman aslinya Sutarman.
Awal perjumpaan mereka bukanlah suatu hal yang romantis, tentunya karena mereka sama-sama pria. Tarzan didalam habitatnya bertingkah & berlogat (aksen) selayak seekor Tarzan dan menanggalkan pula kekota'annya, berbicara satu persatu dengan lugu. Tetapi karena miss komunikesyien kadang mereka ngotot2an dan hampir terlibat baku hantam, namun Tarzan yang baik hati dan cinta damai selalu menghindari konvrontasi fisik dan lebih mengutamakan jalur diskusi. Oke.. akhirnya Tarzan memahami akan cerita Tarman kenapa dia sampai dihutan dan ingin bertahanan hidup dihutan. Tarman pun limbung, udah lari jauh2 ke hutan akhirnya berinteraksi lagi sama manusia, walau cuma satu orang tapi potensi kesedihan mulai hinggap kembali kedalam dirinya. apakah harus si Tarman lari ke dasar laut hidup dengan Sponge Bob dkk.
Melihat hal itu Tarzan yang bijak dan baik hati serta sedikit sombong (dulu sih ga sombong, tapi gara2 sering ke kota trus balik ke hutan BBM'an melulu trus cuekin si chettah dan om Simba), Tarzan mencoba memberikan petuah hidup / motivasi kepada Tarman ala Pak MT. Beberapa hal diceritakan olehnya, dari asal muasal kenapa Tarzan berada dihutan? semua itu tentunya bukan kemauan Tarzan tapi dah takdir yang mengharuskan ia hidup dihutan punya Emak dan Babe Gorilla, Tarzan mengkisahkan ia ditemukan Emak Gorilla dihutan dalam seikat buntalan, saat bayi, ia terjatuh dari awan karena burung bangau pengirim baby kelelahan lalu menjatuhkan dirinya ditengah hutan lalu nyangsang di pu'un rambutan, dikabarkan burung bangau itu tak pernah kembali ke maskapai jasa pengiriman bayi alias langsung resign tak remi karena frustasi gagal dalam tugas (ini kisah dari versi Emak Gorilla yang menceritakan kepada Tarzan yang tentunya dengan bahasa Gorilla). Tarzan berkata dia jarang sedih walau hidup dihutan "Tarzan ngga sedih... punya emak gooorilaa, punya bapak gooorillla... punya sodara chettah... Tarzan ngga sedih, karena tarzan ngga boleh makan ayam... Ayam teman Tarzan, Telornya juga, Bebek teman Tarzan... Telornya juga, Apalagi Elephan do you know Elephan?? Elephan is Gajah dan ngga boleh dimakan ,telornya juga..." seketika Tarzan mikir dan bertanya pada chettah, apakah gajah bertelur?? Chettah pun geleng-geleng "hmmm.. sorry, gajah tidak bertelur," si Tarman mengernyitkan dahi dan kembali menangkap makna dari kata-kata Tarzan.
Tapi kadang tarzan sedih karena ia kesepian semenjak ia bertemu Jane dan manusia lainnya, ia menyadari bahwa dirinya beda dengan binatang-binatang disekitarnya yang hanya menggunakan insting dan naluri, ia ingin beradab kembali dalam ekosistemnya dimana dia seharusnya berada namun karena ia sangat berjiwa "green" cinta lingkungan hidup maka ia terus menjaga hutan dari kejahilan-kejahilan tangan usil, kesedihannya tertutupi dalam kegiatannya didalam hutan yang bermanfaat bagi seisi hutan apalagi sekarang sudah mempunyai kekasih Jane, dan tetap hidup didalam hutan dengan pola rantai makanan dihutan yang sedikit terusik karena om Simba dkk dan Srigala serta Buaya ikut-ikutan Tarzan menjadi vegetarian, dan menyebabkan sekelompok kijang, rusa dan domba berkolaborasi menentang hal itu dengan slogan "Ayo kalian kejar dan terkam kami lagi..."... disinyalir demontrasi itu didomplengi oleh Discovery Channel karena rating mereka menyedihkan menurun sejak hewan Herbivora berangsur beralih menjadi Vegetarian.
Tarzan pasrah menjalani takdir hidupnya didalam hutan dan menjadi seseorang diluar hutan, Tarzan menyarankan Tarman tuk kembali ke ekosistemnya dan menjalani hidupnya. Sesungguhnya Tarman hanya berlari menjauhi kehidupan dan tidak berani menatap kehidupan, maka tataplah hidup didepan, kesedihan bukanlah kegagalan hidup tapi sebuah dinamika hidup, tanpa bumbu kesedihan malahan hidup didunia tidak terasa lengkap, kalau mau bahagia seterusnya sepanjang masa, maka yakinilah setelah hidup ini dan setelah kematian itu pasti ada hidup.
Tarman pun mengangguk dengan air muka yang penuh semangat dan segera ingin berlari menuju keluar hutan....
Mereka saling mengucapkan salam perpisahan, tidak lupa foto narsis bersama-sama dengan pose melirik keatas lalu menggembungkan pipi mereka, dan jari telunjuk di bibir".. huexxxs!!
"Sampai jumpa lagi kawan.... thaaathaa...
Tarman pun berlari menuju keluar hutan, sosoknya semakin menjauh dari pandangan Tarzan dan menjadi bayangan lalu menghilang tertelan kabut dan rimbun pepohonan.
"selamat jalan kesedihan..."
setelah beberapa saat, Tarman kembali lagi menemui Tarzan,
"Tarzan... help me!!!, menuju keluar hutan ke arah mana...???"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar